Abdullah
(39 Tahun) Pekerja Konstruksi yang datang dari Jawa Tengah dan bekerja
di PT Takanaka Cikarang. Mulai sejak berbagai kesempatan ini Buruh
Perusahaan Konstruksi ini mengeluh sakit pada kawan-kawannya, Menurut
kawannya istrinya teratur menelpon dengan suara kasar walau sebenarnya
Abdullah seseorang suami yang lembut pada istrinya, Abdullah pulang satu
bulan sekali untuk berhemat.
Pagi
ini, Abdullah mengeluh sakit kepala dan panas dingin, teratur memegang
kepalanya. Istrinya tetaplah makin menerus bertanya upah kapan di
transfer tanpa ada perduli dengan kesehatan Abdullah yang kadang-kadang
makan dan minumnya tak terang di lokasi Industri.
Abdullah
sudah menginginkan diantar sama kawan-kawannya tetapi Abdullah pulang
sendiri sekalian ingin ke ATM buat transfer upah semuanya pada istri
yang teratur dicintainya. Abdullah tak mementingkan dianya tetapi istri
dan anak-anaknya adalah mutlak baginya, cuma sayangnya sang istri tak
pernah ingin tau keadaan Sang Suami.
Mungkin
saja berikut yang bisa disebutkan untuk Abdullah, Dari Lokasi kerja
menuju ATM Tempat tinggal Sakit Permata Keluarga, Mengenakan seragam
Komplit Perusahaanya. Selesai mentransfer semuanya upahnya Abdullah
terkapar dijalan raya dengan otak berceceran sebab satu truk melintas
dengan cepat. Sang Supir dan Truknya kabur, Jasad mengenakan seragam
komplit perusahaan konstruksi tetaplah melekat itu terkapar tak
bernyawa. Seakan-akan Abdullah menginginkan bicara " Istriku Sayang, Ini
Upah Mas yang paling baru, Titip anak-anak, Mas kuat di sini " (Walau
sebenarnya Abdullah tidak sering makan menurut rekanan kerjanya),
Andullah teratur berhemat untuk istri dan Innalillahi wa inna
ilaihiroji'un
(1 Jam Saya Dilapangan membantu Security menepikan kendaraan yang melalui, Sembari menghimpun informasi tentang Abdullah ini)
Ada yang bisa mengambil pesan hikmah dari narasi Abdullah lewat cara keseluruhnya?
Saya
terenyuh dengan Cerita Buruh ini, Alangkah perjuangannya mengnasibi
kekuarga walau tak dihargai istrinya tak menyurutkan langkahnya untuk
makin memtersanjungkan mereka yang cuma bisa ditemuinya 1x dalam satu
bulan dengan kata lain bahkan juga 1x dalam 2 bln..
Masihkah
beberapa istri tak menghormati suaminya? Ingat! Saat Seseorang Pria
mengambil keputusan menikah jadi itu adalah ketentuan terbesar dalam
nasibnya dan itu tandanya dianya siap bertanggungjawab dengan
keputusannya itu. Dan dianya itu adalah Abdullah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar